Hasil Print Tidak Sesuai dengan Warna di Komputer, Ini Penjelasannya
Para pengguna mesin pencetak tentu sudah paham jika printer tak akan bisa menghasilkan cetakan dengan warna persis seperti yang ditampilkan di komputer. Gambar boleh jadi nampak bagus di layar namun terkadang akan berbeda saat dicetak di media kertas. Warna-warna tersebut tak akan pernah sesuai secara sempurna. Kenapa hasil print tidak sesuai dengan warna yang di komputer? Berikut penjelasannya.
Warna di layar dan Hasil cetakan di kertas
Gambar yang ditampilkan di monitor komputer dan yang dihasilkan printer mengadopsi dua sumber warna berlainan yaitu RGB & CMYK (seperti gambar di atas). Pixel warna pada layar bisa memancarkan cahaya sementara printer tak bisa mencetak cahaya. Printer memanfaatkan pigmen pada tinta guna mereplikasi warna. Layar komputer tersusun dari banyak piksel dimana setiap piksel akan menyuguhkan lebih dari 16 juta warna. warna-warna tersebut dalam gamut RGB yang berisi seluruh warna dalam cahaya.
Sebaliknya, printer cuma bisa mereproduksi dengan jumlah hanya beberapa ribu warna dikarenakan kaidah penyerapan dan refleksi. Pigmen akan menyerap warna-warna cerah yang tak digunakan kemudian merefleksikan campuran CMYK sehingga mendekati warna aslinya. Kebanyakan hasil cetak akan agak lebih gelap dibanding gambar yang ditampilkan di layar komputer.
Kenapa bisa hasil cetak berbeda warna ?
Prinsipnya yaitu jumlah warna yang ada di ruang warna tertentu. Printer berwarna misalnya printer inkjet mengadopsi cartridge cyan, magenta, kuning, dan hitam. Itu merupakan tinta cetak tradisional dimana warnanya diproses dengan menggabungkan keempat warna tinta tersebut. Menggunakan tinta maka jumlah warna yang bisa dibuat berkurang, kurang lebih maksimalnya hanya beberapa ribu warna berbeda.
Bila kita menggambar lingkaran di selembar kertas kemudian menempatkan titik hitam di tengah lingkaran tersebut, Anda akan paham kenapa warna berubah. Selembar kertas merepresentasikan seluruh warna yang terlihat dan tak terlihat seperti ultraviolet, inframerah, dan sinar x. Sementara lingkaran merepresentasikan gamut RGB. Bilamana kita menggambar lingkaran lain di dalam lingkaran RGB maka kita akan mempunyai gamut CMYK.
Kemudian bila kita berpindah dari sudut kertas ke titik, itu membuktikan bagaimana warna bergeser dari tak nampak ke lubang hitam yang dalam hal ini titik hitam di tengah. Ketika kita bergerak menuju titik, warna akan menjadi lebih gelap. Bila kita memilih merah di ruang warna RGB kemudian memindahkan ke ruang warna CMYK, maka merah akan menjadi gelap. Warna RGB yang dibentuk sebagai warna CMYK akan ditarik sebanding warna CMYK terdekat yang selalu lebih gelap. Sehingga sebab kenapa hasil print tidak sesuai dengan warna yang di komputer karena cahaya tak bisa dicetak oleh printer.
Aspek lain-nya berpengaruh pada warna hasil cetakan printer
Bilamana kita mencetak di rumah menggunakan printer desktop maka tak usah mengkonversi foto dan grafik ke mode warna CMYK sebelum di-print. Berbagai printer desktop akan otomatis menyelesaikan konversi tersebut. Penjelasan di atas hanya ditujukan untuk mekanisme pencetakan 4 warna menggunakan mesin cetak. Pilihan kertas dan tinta pun bisa memengaruhi kualitas warna asli direproduksi dalam hasil print.
Mencari kombinasi pengaturan printer, kertas, dan tinta mungkin akan mendapatkan hasil warna cetakan yang lebih baik. Namun memakai printer dengan tinta yang direkomendasikan produsen printer acapkali malah memberikan hasil terbaik. Kebanyakan software olah grafis pun sudah dilengkapi dengan pengaturan manajemen warna. Bilamana pengguna menggunakan default pengaturan yang diberikan software tersebut biasanya hasil cetakan pun cukup bagus dalam hal reproduksi warnanya.